Di tengah tren mobil listrik berbasis baterai, hadir pesaing baru: mobil tenaga hidrogen.
Keunggulannya adalah waktu pengisian super cepat, hanya beberapa menit, mirip dengan mobil bensin. Hal ini memberi keunggulan dibanding EV baterai yang butuh waktu berjam-jam.
Toyota dan Hyundai sudah meluncurkan model hidrogen mereka, sementara negara seperti Jepang dan Jerman membangun infrastruktur stasiun pengisian.
Namun, tantangannya besar: produksi hidrogen ramah lingkungan masih mahal, dan jaringan distribusinya terbatas.
Banyak analis menilai hidrogen akan lebih cocok untuk kendaraan berat jarak jauh, seperti bus dan truk, dibanding mobil pribadi.
Kesimpulannya, mobil hidrogen bukan sekadar alternatif, tapi bagian penting dari ekosistem energi hijau global.
